Menyekat hati
diliang rindu
Menyekap duka
diantara asmara
Seperti hati
yang tetap terbisu
Namun cinta
selalu bicara
Luka dan
luka!
Berkali-kali
sobek dalam lara
Berpuluh pula
aku terjebak pusara
Pusara abadi
cinta keramat
Menunggu menunggu
Kemudian merindu
dan merindu
Aku tahu kau
mentari
Muncul dipagi
hari, hilang dalam senja
Pernahkah kau
mencandu rindu?
Rasanya seperti..
Meminum kelam
dalam sekali tegukan
Pahit memang,
namun itu menyenangkan
Dalam minuman
itu telah kuaduk
Kutuang rupa
dan asmaramu
Hingga keruh
aku melihatmu disana
Melihat air
berputar seperti dadu takdir yang dilempar
Jangan pergi!
Aku belum
selesai membaca puisi ini
Tetaplah duduk
dan dengarkan
Aku bermelodi
sekali lagi....